Tuesday, April 12, 2005

Bicara cinta...

Sudah lama tak duduk di depan monitor, dengan jemari yang tengah mengetuk keyboard. Dengan irama tak tik tuk, dengan degup yang bercanda dalam gumaman amarah. Ah, sudah lama, tak terhitung cerita yang belum sempat kutoreh. Padahal tak mungkin kata memberi absen terlalu banyak, toh hati dan fikirku berkorelasi kuat dengannya.

Ada runtutan frase yang sedikit mengusik, bisa jadi itu cerita. Dan mulailah jari menari...
Pria bertemu perempuannya. Pria berkata indah, cantik raga dan hatimu, dan cinta. Perempuan nyaris tak percaya, lalu terima kasih ujarnya. Dan mereka beranjak dari kursi panjang di taman itu, beranjak pergi satu dan satu, mengarah pulang ke selatan dan utara.

Ketika tiba di rumah pria baru menyadari, dia lupa mengenakan kacamatanya. Lalu dia berpikir, apakah indahnya perempuanku hanya dikala senja? Maka matilah aku telah menebar kata-kata cinta, mulutku harimauku! Lalu pria itu beranjak dari duduk, dekati cermin, dan berkata, sungguh ini kacamata kukenakan dan aku ini tampan luar biasa.

Maka saat perempuan menelpon, pria terdiam. Fikir dan ego, lalu tombol reject ditekan. Short message service terabaikan. Pria melarutkan perempuan dalam benak saja, kemudian mengguyurnya pergi karena sebuah asumsi. Pria yang sama, yang bicara cinta saat bertemu.

1 comment:

anastasianani said...

hum.. sebenarnya pria ini hanya berpusat pada dirinya sendiri..alias egois..